Malam
itu, Bena gak bisa tidur. “Keterlaluan banget pak Anwar. Masak kasi tugas
mengarang sampai 3 judul. Mana waktunya hanya 3 hari doang. Emang Dia kira
anak-anak yang lain tidak punya PR lain yang harus dikerjakan!!”.
Siang tadi pak Anwar membagikan selembar
kertas yang berisi petunjuk beserta judul-judul karangan yang harus di
kerjakan, yaitu :
1. Masalah
sampah di lingkungan sekolah
2. Pentingnya
olahraga bagi kesehatan
3. Manfaat
hobiku
“Aku mesti
mengajak demo nih. Guru kan tidak bole seenaknya memberikan tugas yang
bertumpuk-tumpuk tanpa mengetahui banyaknya tugas pelajaran lain!” dalam benak
Bena.
Keesokan paginya, Bena berjalan
menuju ke sekolah. Di jalan Ia bertemu dengan Angga. “Kebetulan nih ada
Angga bisa bantu” pikir Bena. “Ga, aku
mau mengajak teman-teman demo nih!” kata Bena. Sambil jalan berdampingan
“Demo?? Demo apaan? Demo masak yaa?” tanya Angga heran. “Bukan bro. Ini demo
kepada Pak Anwar.” “Loh, kenapa Pak Anwar di demo?” tanya Angga. “Seenak hati
dia aja memberikan tugas banya-banyak kepada murid tanpa mengetahui banyaknya
tugas pelajaran lain. Dan waktunya pun terbatas, hanya 3 hari aja. Bayangin
tuh.” Jawab Bena dengan geram.
Angga mengkerutkan dahinya, “Aah,
masak sih. Aku aja belum buat PR mengarang itu. Aku pikir hanya satu judul aja.
Kalau memang harus bikin 3 karangan dalam waktu 3 hari, siapa yang sanggup?”
kata Angga dengan wajah yang penuh kecemasan dan keraguan. “Itulah sebabnya aku
mau protes! Tidak ada anak yang sanggup, kan.” Kata Bena dengan tegasnya.
“Tapi, kalo murid sekolah demo, nanti kepala sekolah dan guru-guru marah lagi.
Ntar, pemimpinnya bisa-bisa di skor nanti. Ah, jangan cari masalah lah, Ben.
Kita bicara baik-baik aja sama Pak Anwar.” Kata Angga. “Percuma kali, Nga.
Pasti Pak Anwar bilang, kalian pasti bisa kok.” Kata Bena dengan emosinya.
“tiiiiin…tiiiiin…tiiiinn…tiiiin…”terdengar
klakson mobil. Vendry pun menjulurkan kepalanya dari jendela mobil. Vendry
duduk di depan sebelah supir. “Ayoo…, hemat energy deh. Ga usah jalan kaki. Yuk,
naik mobilku aja, gratis .. tis ..tis.. hehehe” ajak Vendry dengan riang.
Setelah Angga dan Bena duduk di
dalam mobil, Vendry pun bertanya, “Kalian sedang bicara apa sih? Kok serius
amat?” “Bena mau ngajakin demo tuh. Katanya Pak Anwar seenaknya kasi tugas
mengarang sampai 3 judul dan di kerjakan dalam 3 hari. Aku mah gak berani ikut
demo, Ven.” kata Angga.
“Ben, rasanya tugas mengarang itu
hanya satu judul aja deh. Memang di kertas yang di bagikan Pak Anwar tertulis
empat judul, tapikan kita hanya pilih salah satu aja. Coba aku lihat dulu
kertasnya.” kata Vendry. Vendry pun membuka tasnya dan mengambil map yang
terdapat banyak selipan kertas, membuka map tersebut dan mengambil secarik
kertas putih berukuran setengah folio. Ia membaca dalam hati. Lalu Vendry
menyerahkan secarik kertas tersebut kepada Bena yang duduk di belakang.
“Tugas mengarang kelas XII IS pilih
salah satu dari tiga judul di bawah ini :
1. Masalah
sampah di lingkungan sekolah
2. Pentingnya
olahraga bagi kesehatan
3. Manfaat
hobiku
Panjang karangan
minimal 500 kata dan tulis tangan di kertas folio bergaris. Tugas di serahkan
pada tanggal 25 Agustus 2013.” Bena membaca secarik kertas yang di berikan oleh
Vendry tadi. “Waduh.. maaf…maaf… kemarin aku hanya baca sekilas doang. Eh..
ternyata kita hanya di suruh memilih salah satu dari tiga judu yang di berikan
oleh Pak Anwar aja.” Seketika itu juga wajah Bena pun memerah.
“Makanya, baca dulu betul-betul
perintah yang ada di kertas itu dengan teliti. Untung kamu belum demoin Pak
Anwar.” kata Angga sambil tertawa. “Aduh Bena, kok kamu bisa kepikiran buat
demoin Pak Anwar sih?? Aku sih suka, kalo ada masalah tuh di bicarain baik-baik
sama yang bersangkutan” kata Vendry.
“Iya iya, aku ngaku salah deh. Aku
janji seumur hidupku jika ada tugas aku akan baca petunjuk dengan sangat
teramat teliti deh.” Bena malu-malu.
Mobil pun berhenti di depan sekolah
dan mereka bertiga turun dari mobil. Dan tentu saja Bena pun tidak jadi mendemo
Pak Anwar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar